ORGANISASI NON PROFIT
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal didalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah.
Ciri-Ciri Organisasi Nirlaba
1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapakan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas.
Contoh organisasi non profit (PMI)
Sejarah
Lahirnya Gerakan
Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara,
pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam
suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang sama, seorang pemuda
warganegara Swiss, Henry Dunant , berada di sana dalam rangka perjalanannya
untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka,
sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang
menjadi korban pertempuran tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang
terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak
mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.
Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan:
Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan:
·
Pertama, membentuk organisasi
kemanusiaan internasional , yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa
damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang.
·
Kedua, mengadakan perjanjian internasional
guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang serta perlindungan
sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat
perang.
Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung
dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka
bersama-sama membentuk "Komite Internasional untuk bantuan para tentara
yang cedera", yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah
atau International Committee of the Red Cross (ICRC).
Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya "Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang". Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah. Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.
Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya "Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang". Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah. Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.
Visi
Terwujudnya PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang
profesional, tanggap dan dicintai masyarakat.
Misi
1.
Menguatkan dan mengembangkan
organisasi
2.
Meningkatkan dan mengembangkan
kualitas SDM (Pengurus, Staf, PMR dan Relawan)
3.
Meningkatkan kualitas pelayanan
kepalangmerahan
4.
Mengembangkan kegiatan
kepalangmerahan yang berbasis masyarakat
5.
Meningkatkan dan mengembangkan
jejaring kerjasama
6.
Menyebarluaskan, mengadvokasi, dan melaksanakan
Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
serta Hukum Perikemanusiaan Internasional
7.
Mengembangkan komunikasi, informasi
dan edukasi kepalangmerahan
Tujuan Stategis PMI adalah:
1.
Menguatkan dan mengembangkan Organisasi
2.
Meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia (SDM)
3.
Meningkatkan kualitas pelayanan
Kepalangmerahan
4.
Mengembangkan kegiatan
Kepalangmerahan yang berbasis masyarakat
5.
Meningkatkan dan mengembangkan
jejaring kerjasama
6.
Menyebarluaskan, mengadvokasi dan
melaksanakan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah serta Hukum Perikemanusiaan Internasional.
7.
Mengembangkan komunikasi, informasi,
dan edukasi Kepalangmerahan
http://www.pmi.or.id
0 comments:
Post a Comment